Saturday, September 20, 2014

Kecoa is dead

“Wake me up when September ends”
adalah salah satu lagu yang begitu populer ditahun 2005 silam. Tahun di saat-saat Almer akan meninggalkan Indonesia untuk beberapa waktu yang belum tertentukan. Tapi.. ini bukan soal itu,
bukan soal Almer akan meninggalkan Indonesia. 
Mmm ini soal fakta hidup men. Sebuah fakta yang dituang Billie Joe Armstrong lewat bait lagu yang hampir seantero dunia menganggap lagu ini menyentuh. Ya, Armstrong dengan fakta hidupnya sebagai seorang bocah 10 tahun, harus kehilangan Ayah akibat kanker yang menggerogot. Armstrong mungkin tidak menyangka akan kehilangan, tapi dia sadar bahwa lagu yang dia ciptakan adalah fakta hidup yang membuatnya akan selalu emosional mengenang sang Ayah.
Dalam setiap kesempatan gw selalu bilang ke diri gw “hidup adalah fakta, hidup bukan cerita yang di copy paste dari kisah seseorang” dan entah ungkapan gw ini benar, sadar atau tidak, Billie Joe telah lebih dulu menuang fakta hidupnya, fakta hidup yang hingga kini gw ga tau kenapa ada sebagian orang yang merasa ketika mendengar lagu tersebut merasa hidupnya seperti alur lagu Armstrong ini.
Barusan Almer nelfon menanyakan pendapat, hadiah apa yang harus dia berikan untuk ulang tahun Ayahnya yang ke 62. Menurutnya, jas warna hitam yang ga gw tau mereknya apa, akan sangat cocok buat sang Ayah.
Mer !! mungkin lo sadar bahwa lo memang hidup di Eropa, tapi sepertinya lo ga sadar bahwa Ayah lo bukan pejabat lagi, Ayah lo sekarang seorang pensiunan yang tinggal menunggu sang pesuruh Tuhan datang menjemput. Fakta hidup Ayah lo dan lo adalah memberinya title kelulusan yang sudah lama lo pending. Bukan jas Mer, sekali lagi bukan jas.
Berbeda tapi sama, Ayu pun datang dengan raut wajah sedih dengan tangisan yang sesekali terisak. Ayu gundah, apa yang harus dia lakukan menghadapi cobaan hidup yang tercover dalam pertengkarannya dengan Iqbal. Wah, mereka berdua lagi-lagi terjebak dalam pertengkaran yang dalam kamus mereka, katanya sangat sengit, hanya Tuhan yang dapat menolong mereka….. Apa yang harus gw lakuin Jazz? Jalan satu-satunya yang bisa gw tempuh adalah melupakan Iqbal. Jujur gw masih sayang banget sama dia, segala sesuatunya gw lakuin buat dia, tapi dia ga pernah mau mengerti gw.
Well, menurut Ayu hanya Tuhan yang dapat menolongnya. Dan jalan satu-satunya adalah melupakan Iqbal *gw yakin kalian sang penikmat FTV pasti ga asing dengan ungkapan seperti ini*
Sebenarnya lo ga sedang menjalani hidup lo Yu, lo sedang menjalani hidup orang lain, lo sedang menjalani skenario yang sudah biasa gw lihat di film-film. Berhenti berkata lo akan mati kalo Iqbal akan tetap seperti itu. Iqbal yang lo pengeni adalah Iqbal yang dalam pikiran lo pengen lo samain seperti film-film Korea kesukaan lo, yang ketika lo ngambek dia akan datang dengan sekuntum bunga. Hah, apakah ketika hampir seluruh penduduk bumi melakukan hal yang sama kepada pasangannya, lo juga merasa memiliki hak untuk diperlakukan demikian? Kalo memang seperti itu adanya, gw rasa Tuhan ga perlu repot-repot mengutus Nabi. Tanya kenapa? Karena apa yang dilakukan Nabi selalu menyalahi tingkah laku yang umum dilakukan manusia. Ah gimana ya kata sederhananya.. anti mainstream ya anti mainstream.
Jangan Yu hidup lo bukan di situ, hidup lo adalah Iqbal yang kesehariannya hanya seorang Bartander Cafe, Iqbal yang kesehariannya masih ileran di bantal ketika bangun tidur, Iqbal bukan artis yang akan datang dengan sekuntum bunga apalagi sekuntum adegan bullshit ala layar-layar kaca.
Billie Joe menjalani hidupnya dengan fakta, bahwa sang Ayah meninggalkannya ketika dia berumur 10 tahun, lagu yang dia ciptakan adalah fakta hidupnya. Namun anehnya banyak yang ingin seperti dia. Jangan… Fakta hidup kalian adalah hidup real kalian yang bukan lagu, film, apalagi sinetron yang bisa sampai naik haji.
Sekali lagi hidup adalah fakta.. Jalani fakta hidupmu dan dunia akan menjiplak bukan sebaliknya.