Saturday, October 11, 2014

20, 30, 40 sampai 110

Jazz lo kenal Chuck Hagel?
Ga kenal, tapi tau. Menteri pertahanan Amerika Serikat kan !
Ya itu, nama lengkapnya Charles Tymoty Hagel. Dia pernah bilang begini:

“sy heran kenapa John F. Kennedy bisa mengerjakan dan mencapai banyak keberhasilan, padahal pengetahuannya sangat minim”

Sampai pada titik itu percakapan gw dengan bang Hamid ketika menyusuri  malam ibu kota Indonesia. Bang Hamid memang terlalu banyak tau yang gw belum sempat tau. Oh ya, bang Hamid adalah teman abang gw, dan malam ini dia ngajakin gw keliling Jakarta yang gw sebenarnya bosan dengan kota ini. Hah bosan tapi gw malah di atas tanah ibu kota malam ini.

Bang Hamid memang terlalu banyak tau yang gw ga tau, wajar saja dia hobi baca, sedari tadipun cuma melempar cerita yang membuat gw berulang kali bertanya “itu buku yang mana lagi bang?”

Chuck Hagel heran kenapa Kennedy yang minim pengetahuan tapi mampu mencapai banyak keberhasilan. Gw ga tau pasti kenapa. Karena gw belum mendalami profil tokoh negeri Paman Sam yang satu ini. Namun, jika berkaca pada lingkungan kehidupan Kennedy yang….... yaaah, bisa jadi lingkungan tempat dia tumbuh adalah salah satu faktor penyebab mengapa si Chuck Hagel bisa heran kepada Kennedy. 
Satu hal yang terbilang tidak objektif, yaitu mendefinisikan kehebatan seseorang dengan segala pencapaian yang telah dicapainya. Apakah gw sedang mengatakan Kennedy hebat? Ga, gw ga sedang mengatakan dia hebat. Karena kehebatan seseorang hanya bisa didefinisikan oleh seseorang terhadap diri seseorang yang dianggap hebat, namun bukan berarti seseorang mengatakan bahwa lo adalah orang hebat, terus lo memang betul-betul hebat, “relatif” Jazz, ya mungkin itu yang gw maksud, "relatif" 
Chuck Hagel meragukan Kennedy, tapi lebih banyak kepala yang mengatakan kebalikan dari apa yang dikata Hagel. Artinya, ada ukuran lain yang dirumus Hagel

Kennedy hidup di lingkungan hebat, di lingkungan yang di dalam tempurung kepala orang-orangnya kala itu berisi visi misi yang jauh melampaui visi misi Emak Bapak gw. Lingkungannya tidak terjebak pada kebiasaan kebanyakan manusia yang setiap harinya bangun pagi, gosok gigi, BAB, mandi, sarapan, selfie, ketemu teman (selfie lagi), ngampus/ngantor, makan bareng (selfie lagi) sampai akhirnya dia bangun pagi lagi terus selfie lagi, seterusnya saaaampe kiamat. Lingkungan Kennedy adalah lingkungan yang telah jelas duapuluhtahun lagi mereka akan melakukan apa? yang tigapuluhtahun lagi mereka akan menyerang siapa? yang empatpuluh, limapuluh, seratuspuluh, mereka tau apa yang akan terjadi.

Sebegitu besarnya kah pengaruh lingkungan? Kalo lo mempertanyakan ini kepada ahli Psikologi Lingkungan tentu jawabannya iya. Kalo gw? gw hanya berinterpretasi, seperti orang-orang tua dulu yang hidupnya di Yunani sana, mereka jago berintepretasi.

Ngomong2 lo kenapa baru ke Jakarta sekarang Jazz?
Pengen maen aja bang..*datar*
Kemarin bukannya kata Mpok Upeh lo daftar Kemenlu?
Iya bang, tapi gw ga lolos berkas.
Lah kenapa bisa?
Yah bisalah bang, di Negara ini emang apa yang ga bisa, katanya sih berkas gw ga sampe ke Panitia, Kesalahan di Pos kali, entahlah..

Bang Hamid diam lalu tertawa, tawanya bahak tapi ga membahana..
Itu karena lingkungan tempat lo bermukim belum tau duapuluh atau tigapuluh tahun lagi lo bakal menjadi orang paling berpengaruh untuk Negara lo Jazz, coba lo hidup di lingkungan Kennedy.. hahahaha *tawa yang masuk akal*